Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Jurnal Refleksi Dwimingguan Modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin

 


Jurnal Refleksi Dwimingguan 

Modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan 

sebagai Pemimpin


Oleh: Andi Dwi Handoko, S.Pd.

Calon Guru Penggerak Angkatan VII

Fasilitator: Wiwik Intarti, S.Pd.

Pengajar Praktik: Drs. Harry Pramudjoko


Di postingan ini saya menulis jurnal refleksi dwimingguan sesuai dengan pengalaman saya dalam proses pendidikan guru penggerak Angkatan ke-7. Jurnal refleksi ini saya tulis setelah saya mengikuti dan mempelajari modul 3.1. dengan topik Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin. Dalam menulis jurnal, saya menggunakan model 4F, yakni Fact (peristiwa), Feeling (perasaan), Findings (pembelajaran), Future (penerapan). 

Berikut jurnal refleksi dwimingguan modul 3.1. dengan topik Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin.

1. Fact (Peristiwa)

Saya memulai mempelajari modul 3.1. dengan topik Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin di LMS dengan alur MERDEKA, yakni:

a. Mulai dari Diri 

Pada tanggal 31 Maret 2023, saya mulai mempelajari modul 3.1 dengan topik Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin dengan mengerjakan pre-test paket modul 3. Alhamdulillah, pre-test berjalan lancar. Setelah itu, saya mulai membuka tautan mulai dari diri. Di tahap ini saya menganalisis studi kasus dan menjawab pertanyaan pemantik dan 5 pertanyaan dalam rangka untuk mengaktifkan pengetahuan awal (prior knowledge) dan mengamati keterampilan seorang pemimpin dalam pengambilan keputusan dengan berada di antara berbagai pemangku kepentingan, di antaranya murid, orang tua murid, guru, yayasan, dan pihak komunitas sekolah. 

b. Eksplorasi Konsep

Di bagian eksplorasi konsep, saya belajar di LMS 4 subtopik utama, yakni sekolah sebagai institusi moral, bujukan moral dan dilema etika, prinsip pengambilan keputusan, dan pengambilan dan pengujian keputusan. Berikut rangkuman materi yang terdapat di eksplorasi konsep:

1) Dilema etika (benar vs benar) adalah situasi yang terjadi ketika seseorang harus memilih antara dua pilihan dimana kedua pilihan secara moral benar tetapi bertentangan. Sementara itu, bujukan moral (benar vs salah) yaitu situasi yang terjadi ketika seseorang harus membuat keputusan antara benar dan salah.

2) Empat paradigma pengambilan keputusan

a) Individu lawan kelompok (individual vs community) 

b) Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)

c) Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)

d) Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)

3) Tiga prinsip pengambilan keputusan

a) Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)

b) Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)

c) Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)

4) Sembilan langkah pengambilan keputusan

a) Mengenali nilai yang bertentangan.

b) Menentukan pihak yang terlibat 

c) Mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi

d) Pengujian benar atau salah

e) Pengujian paradigma benar lawan benar

f) Melakukan prinsip resolusi

g) Investigasi opsi trilema

h) Buat keputusan

i) Lihat lagi keputusan dan refleksikan

Setelah itu saya, melakukan diskusi asinkron. Saya memilih menganalisi kasus 2, yakni kasus antara Ibu Dani dan Ibu Azizah. 

Berikut kasusnya:

Ibu Azizah adalah kepala sekolah SMP Tunas Bangsa. Ia adalah seorang kepala sekolah yang memiliki integritas dan komitmen yang tinggi.  Ia memiliki hubungan profesional yang baik dengan Ibu Dani, Kepala SMA Nusantara. Mereka seringkali berkomunikasi dan bekerjasama sehubungan dengan program-program pendidikan baik di sekolah Ibu Azizah sendiri maupun sekolah Ibu Dani.

Baru-baru ini Ibu Azizah terpilih menjadi ketua MKKS-Musyawarah Kerja Kepala Sekolah. Ibu Dani pun terpilih menjadi bendahara MKKS.  Awalnya semua program MKKS dibawah kepemimpinan Ibu Azizah berjalan dengan baik sampai pada saatnya diadakan rapat evaluasi semester 1, dimana Ibu Azizah harus memberikan laporan pada Dewan Pembina MKKS, termasuk laporan keuangan. Ibu Azizah pun meminta laporan keuangan pada bendahara yaitu Ibu Dani.

Dua minggu sebelum rapat evaluasi, Ibu Azizah pun sibuk mempersiapkan dokumen-dokumen laporan yang dibutuhkan, termasuk dokumen yang berhubungan dengan keuangan. Ia pun menghubungi Ibu Dani, saat itulah Ibu Azizah mengetahui bahwa selama ini Ibu Dani menggunakan sebagian uang MKKS untuk pengobatan putrinya yang sedang sakit dan memerlukan pengobatan yang mahal. Ibu Dani berjanji bahwa uang tersebut akan segera digantikan sebelum rapat evaluasi tiba. Ibu Azizah sebetulnya ragu akan hal tersebut mengingat jumlah uang yang cukup besar. Namun Ibu Dani meminta Ibu Azizah untuk berjanji untuk tidak memberitahu siapapun tentang tindakannya. Apa yang akan dilakukan Anda bila berada di posisi Ibu Azizah, dan mengapa?

Berikut pertanyaan-pertanyaan untuk menganalisis kasus:

a. Jika situasinya adalah situasi dilema etika, paradigma mana yang terjadi pada situasi tersebut? Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut?

b. Apakah ada unsur pelanggaran hukum dalam situasi tersebut? (Uji legal).

c. Apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut? (Uji regulasi).

d. Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam situasi ini? (Uji intuisi).

e. Apa yang Anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di media cetak/elektronik atau menjadi viral di media sosial? Apakah Anda merasa nyaman?

f. Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam situasi ini?

g. Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan  tidak terpikir sebelumnya untuk menyelesaikan masalah ini (Investigasi Opsi Trilemma)?

h. Apa keputusan yang Anda ambil?

i. Prinsip mana yang Anda gunakan, dan mengapa?

Berikut hasil analisis kasus:

a. Jika situasi dalam kasus Bu Azizah dan Bu Dani adalah situasi dilema etika, paradigma yang terjadi pada situasi tersebut adalah paradigma Rasa Keadilan dan Rasa Kasihan.  Nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut adalah nilai integritas untuk transparan dalam penggunaan anggaran dan tidak berintegritas karena menyetujui penggunaan anggaran organisasi yang tidak sesuai dengan aturan.

b. Uji legal: tidak ada pelanggaran hukum dalam situasi tersebut. Ibu Dani yang menggunakan uang MKKS untuk keperluan pengobatan anaknya yang sakit berjanji untuk mengembalikan uang tersebut sebelum rapat evaluasi. Namun, situasi ini bisa terjadi pelanggaran hukum apabila Ibu Dani tidak dapat mengembalikan uang tersebut.

c. Uji regulasi: ada pelanggaran peraturan atau kode etik profesi dalam situasi yang dialami Ibu Azizah dan Bu Dani, yakni saat Bu Dani menggunakan uang MKKS yang tidak sesuai dengan peruntukannya. Selain itu, Bu Dani juga mencoba memengaruhi Bu Azizah untuk memberitahukan hal yang dilakukannya kepada para anggota.

d. Uji intuisi: ada yang salah dalam situasi ini. Bu Dani memang berjanji untuk mengembalikan uang MKKS, tetapi uang itu digunakan tidak semestinya, yakni untuk keperluan pribadi dan tidak sepengetahuan dan persetujuan dari para anggota.

e. Jika keputusan yang saya ambil dipublikasikan di media dan viral, saya akan merasa kurang nyaman karena kasus ini menyangkut urusan pribadi seseorang.

f. Keputusan yang bisa diambil berdasarkan idola/panutan adalah tetap memberi waktu dan komitmen yang tegas kepada Bu Dani untuk mengembalikan uang yang sudah dipakai dan memberikan nasihat agar perilaku tersebut tidak diulangi di kemudian hari.

g. Investigasi Opsi Trilemma: penyelesaikan kreatif untuk menyelesaikan masalah ini adalah dengan mengadakan pertemuan terbatas dengan para pengurus inti MKKS dan menyampaikan hal yang sebenarnya terjadi, lalu mengajak para pengurus untuk membuat solusi yang tepat, seperti memberi kesempatan kepada Bu Dani untuk mengembalikan uang MKKS dan membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatan lagi. Di sisi lain, pengurus MKKS bisa mengadakan penggalangan dana untuk pengobatan anak Bu Dani kepada seluruh anggota MKKS sebagai bentuk empati.

h. Keputusan yang saya ambil adalah memberi jangka waktu tertentu untuk Bu Dani agar segera mengembalikan uang MKKS. Jika sampai mendekati rapat evaluasi, Bu Dani tidak bisa mengembalikan, maka saya akan menggunakan Investigasi Opsi Trilemma.

i. Prinsip yang saya gunakan dalam mengambil keputusan adalah Care-Based Thinking atau berpikir berbasis rasa peduli karena dengan prinsip ini membuat saya memikirkan kepentingan orang lain dan menimbulkan rasa empati.

c. Ruang Kolaborasi

Ruang kolaborasi di modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin ini dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama adalah diskusi dengan anggota kelompok dan yang kedua adalah presentasi hasil diskusi tersebut. Semua itu dilakukan secara daring melalui Gmeet. Diskusi kelompok di ruang kolaborasi pertama dilakukan pada tanggal 5 April 2023. Sementara itu, presentasi hasil diskusi dilaksanakan pada tanggal 10 April 2023. Hasil dari diskusi Ruang Kolaborasi kelompok saya bisa dilihat melalui tautan berikut:  https://youtu.be/nF2MqV05DZo

d. Demonstrasi Kontekstual

Di bagian ini saya mendapatkan tugas untuk mewawancarai minimal dua kepala sekolah terkait cara atau proses pengambilan keputusan. Saya mewawancarai kepala sekolah di tempat saya mengajar, yakni Bapak Drs. Yusup Jaka Widada, M.Or. dan kepala SMPN 1 Jaten, yakni Bapak Drs. Harry Pramudjoko. Tugas demonstrasi kontekstual yang saya buat dapat diakses melalui tautan berikut: https://youtu.be/9GTNj2vuR1w 

e. Elaborasi Pemahaman

Di bagian ini, saya ditugasi untuk memberikan pertanyaan yang dapat menguatkan pemahaman saya tentang isi modul 3.1.

Berikut beberapa pertanyaan yang akan menguatkan pemahaman saya akan materi konsep di Modul 3.1. ini adalah:

1) Pertanyaan Sehubungan Dengan Topik Dilema Etika dan Bujukan Moral

Bagaimana cara mudah menentukan dilema etika dan bujukan moral, selain dengan cara (benar vs benar) dan (benar vs salah)?

2) Pertanyaan Sehubungan Dengan Topik 4 Paradigma Pengambilan Keputusan

Jika 4 paradigma pengambilan keputusan saling bersinggungan, paradigma manakah yang paling tepat untuk diambil?

3) Pertanyaan Sehubungan Dengan Topik 3 Prinsip Pengambilan Keputusan

Adakah prinsip lain dalam pengambilan keputusan selain berbasis hasil akhir, berbasis peraturan, dan berbasis rasa peduli?

4) Pertanyaan Sehubungan Dengan Topik 9 Langkah Pengujian Pengambilan Keputusan

Bagaimana cara penerapan uji panutan dalam langkah pengujian pengambilan keputusan?

5) Pertanyaan Umum

Bagaimana tips yang tepat bagi seorang pemimpin yang harus mengambil kebijakan secepatnya yang berhubungan dengan orang banyak?

Saya juga melakukan elaborasi pemahaman dengan instruktur melalui Gmeet pada tanggal 13 April 2023. Instruktur yang memandu kegiatan elaborasi adalah Bapak Budi Santosa.

 f. Koneksi Antar-Materi

Di bagian koneksi antarmateri Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin, saya membuat simpulan, keterkaitan dengan modul lainnya, dan refleksi. Hasil koneksi antarmateri modul 3.1. saya tuangkan dalam tautan: https://youtu.be/_HC9Te0JvxM 

g. Aksi Nyata

Aksi nyata berisi pemahaman saya tentang modul 3.1 yang diterapkan secara nyata. Di aksi nyata ini saya akan mempraktikkan proses pengambilan keputusan, paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan di sekolah.

2. Feeling (Perasaan)

Selama saya mempelajari Modul 3.1., saya merasakan perasaan yang semangat dan senang. Saya bersemangat karena di modul 3.1. saya belajar mengenai dilema etika, prinsip pengambilan keputusan, sampai langkah dan pengujian pengambilan keputusan. Saya senang karena saya cukup banyak memahami materi dalam modul ini, 

3. Findings (Pembelajaran):

Di Modul 3.1. saya mendapatkan materi tentang materi-materi berikut:

1) Dilema etika (benar vs benar) adalah situasi yang terjadi ketika seseorang harus memilih antara dua pilihan dimana kedua pilihan secara moral benar tetapi bertentangan. Sementara itu, bujukan moral (benar vs salah) yaitu situasi yang terjadi ketika seseorang harus membuat keputusan antara benar dan salah.

2) Empat paradigma pengambilan keputusan

a) Individu lawan kelompok (individual vs community) 

b) Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)

c) Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)

d) Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)

3) Tiga prinsip pengambilan keputusan

a) Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)

b) Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)

c) Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)

4) Sembilan langkah pengambilan keputusan

a) Mengenali nilai yang bertentangan.

b) Menentukan pihak yang terlibat 

c) Mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi

d) Pengujian benar atau salah

e) Pengujian paradigma benar lawan benar

f) Melakukan prinsip resolusi

g) Investigasi opsi trilema

h) Buat keputusan

i) Lihat lagi keputusan dan refleksikan

4. Future (Penerapan)

Setelah memahami materi modul 3.1., saya akan menerapkannya dalam pengambilan keputusan yang harus saya laksanakan.

Andi Dwi Handoko
Andi Dwi Handoko Pendidik di SMP Negeri 2 Jumantono. Pernah mengajar di SD Ta'mirul Islam Surakarta dan menjadi editor bahasa di sebuah surat kabar di Solo. Suka mengolah kata-kata di DapurImajinasi dan kadang juga di media massa. Pernah juga mencicipi sebagai pelatih Teater Anak dan Pimred Majalah Sekolah. Suka juga bermusik. Hubungi surel adhandoko88@gmail.com, Instagram adhandoko88, atau facebook.com/andi.d.handoko

Posting Komentar untuk " Jurnal Refleksi Dwimingguan Modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin"