Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Menentukan Majas Metafora, Personifikasi, dan Hiperbola


Pada postingan ini, kita akan belajar menentukan majas metafora, personifikasi, dan hiperbola. Namun, sebelumnya kita perlu memahami pengertian majas.

Majas adalah gaya bahasa dengan makna kiasan yang dipilih penulis untuk menyampaikan kesan. Kita bisa menemukan majas dalam lirik lagu, puisi, cerita, artikel, dan lain-lain. Majas akan membuat tulisan memiliki makna mendalam dan menarik untuk dibaca.

Ada banyak jenis majas. Namun, yang akan dibahas dalam postingan ini adalah majas metafora, personifikasi, dan hiperbola. 

Majas Metafora

Majas metafora adalah majas yang menggunakan kata yang mewakili simbol dari makna sebenarnya. 

Contoh majas metafora:

1. Bangunan itu habis dilalap si jago merah. 

Si jago merah: api

2. Dewi malam belum tampak di langit.

Dewi malam: bulan

3. Pemimpin perusahaan itu sedang membahas masalah keuangan dengan tangan kanannya.

Tangan kanan: orang kepercayaan

4. Kita harus menyelesaikan permasalahan dengan kepala dingin.

Kepala dingin: tenang dan sabar

5. Mereka sedang cuci mata di taman kota.

Cuci mata: jalan-jalan/melihat-lihat

Majas personifikasi

Majas personifikasi adalah majas yang menggunakan sifat manusia dalam menggambarkan sebuah benda.

Contoh majas personifikasi:

1. Daun-daun menari tertiup angin sepoi-sepoi.

Daun-daun diumpamakan bisa menari seperti manusia.

2. Burung-burung menyanyi untuk menyambut pagi hari.

Burung-burung diumpakan bisa menyanyi seperti manusia.

3. Hujan menyambut rombongan kami yang baru saja turun dari bus.

Hujan diumpamakan bisa menyambut seperti manusia.

4. Jam weker membangunkan kami yang tertidur pulas.

Jam weker diumpamakan bisa membangunkan orang yang tidur.

5. Waktu berjalan begitu cepat.

Waktu diumpamakan seperti manusia yang berjalan.

Majas hiperbola

Majas hiperbola adalah majas yang menggunakan kata yang bermakna berlebihan untuk menekankan maksud.

Contoh majas hiperbola:

1. Para siswa berlari secepat kilat menuju kantin setelah bel istirahat berbunyi.

Kata secepat kilat digunakan untuk melebih-lebihkan siswa yang berlari sangat cepat.

2. Banjir tangis memenuhi seisi ruangan saat jenazah tiba di rumah duka.

Kata banjir tangis digunakan untuk melebih-lebihkan orang-orang yang menangis.

3. Tekadnya sekeras baja sehingga tidak ada orang yang bisa menahan keinginannya.

Kata sekeras baja digunakan untuk melebih-lebihkan tekad/keinginan yang sangat kuat.

4. Teriakannya mengguncang dunia.

Kata mengguncang dunia digunakan untuk melebih-lebihkan suara yang sangat keras.

5. Otakku hampir mendidih saat menyelesaikan soal tersebut.

Otak yang hampir mendidih digunakan untuk melebih-lebihkan usaha berpikir yang sungguh-sungguh.

Agar lebih mudah dalam menentukan mana majas metafora, personifikasi, dan hiperbola, mari kita berlatih menentukan gaya bahasa. 

Latihan Gaya Bahasa 1

Tentukan majas dari kalimat berikut ini: hiperbola, metafora, atau personifikasi.

1. “Aduh, sakit!” suara Kelinci Kecil menggelegar di sudut kebun Pak Rusa.

2. Wajahnya tampak seputih kapas.

3. Titik-titik air mulai membanjiri matanya.

4. Aku melihat daun-daun tanaman wortel itu melambai-lambai memanggilku.

5. Pak Singa, si raja hutan, memerintahkan supaya semua penghuni hutan tinggal di sarang masing-masing.

6. Pikirannya menari-nari teringat pesan Ibu tadi pagi.

Jawaban:

1. Hiperbola, dibuktikan dengan penggunaan bahasa yang berlebihan, yakni suara Kelinci Kecil menggelegar

2. Metafora, wajah yang putih disimbolkan dengan putihnya kapas

3. Hiperbola, dibuktikan dengan penggunaan bahasa yang berlebihan, yakni membanjiri matanya.

4. Metafora, raja hutan merupakan simbol dari hewan yang paling kuat di hutan.

5. Personifikasi, pikiran diibaratkan seperti manusia yang menari-nari.

Latihan Gaya Bahasa 2

Tuliskan arti dari kata yang digarisbawahi berikut ini.

1. Penduduk diminta untuk segera mengungsi saat Gunung Sinabung memuntahkan isi perutnya.

2. Buku adalah jendela dunia, membawamu bisa melihat ke seluruh penjuru

dunia.

3. Mentari pagi menyapaku hangat lewat tirai jendela kamarku.

4. Hampir copot jantungku melihat kilat menyambar tempat aku berteduh.

5. Sebagai anak satu-satunya, Ali menjadi anak emas di rumahnya.

6. Melihat bahaya mengancam, ia langsung mengambil langkah seribu.

Jawaban:

1. Memuntahkan isi perut: mengeluarkan lava

2. Jendela dunia: sumber ilmu

3. Menyapaku: menyinariku

4. Copot jantungku: kaget

5. Anak emas: anak kesayangan

6. Langkah seribu: berlari menghindar


Andi Dwi Handoko
Andi Dwi Handoko Pendidik di SMP Negeri 2 Jumantono. Pernah mengajar di SD Ta'mirul Islam Surakarta dan menjadi editor bahasa di sebuah surat kabar di Solo. Suka mengolah kata-kata di DapurImajinasi dan kadang juga di media massa. Pernah juga mencicipi sebagai pelatih Teater Anak dan Pimred Majalah Sekolah. Suka juga bermusik. Hubungi surel adhandoko88@gmail.com, Instagram adhandoko88, atau facebook.com/andi.d.handoko

Posting Komentar untuk "Menentukan Majas Metafora, Personifikasi, dan Hiperbola"