Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Dalam kungkungan Irasionalitas


Akhir-akhir ini masyarakat dikejutkan dengan fenomena dukun cilik dari Jombang. Dukun cilik bernama Ponari tersebut mengaku bisa mengobati penyakit dengan batu ajaib yang ia temukan di kepalanya setelah tersambar petir.
Orang-orang pun percaya karena setelah meminum air dari Ponari banyak yang mengaku penyakit yang dideritanya sembuh. Orang-orang dari berbagai pelosok hingga luar kota berbondong-bondong minta disembuhkan oleh Ponari. Jalan menuju rumah Ponari macet hingga berkilo-kilometer. Pasien yang antre berdesak-desakkan hingga memakan beberapa korban tewas karena terinjak-injak dan kelelahan.
Sungguh sangat ironis. Di tengah era kecanggihan teknologi masih ada masayarakat yang terkungkung dalam sebuah fenomena yang irasional. Banyak masyarakat yang meminta disembuhkan oleh Ponari dengan meminum air yang telah dicelup batu ajaibnya. Hal ini memperjelas bahwa pelayanan kesehatan masyarakat kita masih kurang. Pelayanan kesehatan yang dinilai mahal menyebabkan masyarakat lebih percaya kepada Ponari sang dukun cilik. Pengetahuan yang rendah pun memicu mereka untuk lebih percaya kepada hal-hal yang di luar logika. Pemerintah seharusnya peka dengan kejadian-kejadian seperti ini sehingga dapat memberikan perhatian lebih kepada masyarakat dalam hal kesehatan, pendidikan dan lain-lain.
Hak Ponari sebagai anak-anak pun terenggut. Pasalnya Ponari meninggalkan belajar di sekolahnya untuk melaksanakan praktik pengobatan tersebut. Selain itu tak ada waktu bagi Ponari untuk bermain-main dengan sebayanya.
Lebih parah lagi ketika praktik pengobatan batu ajaib Ponari ditutup karena mengakibatkan korban tewas dan Ponari jatuh sakit. Masyarakat yang masih menginginkan kesembuhan dari Ponari pun melakukan hal yang lebih tidak irasional. Mereka mengambil tanah, air sumur dan bahkan air comberan bekas mandi Ponari karena mereka yakin bahwa benda-benda tersebut juga dapat menyembuhkan penyakit. Ini menjadi pertanyaan besar bagi bangsa ini, kapan bangsa ini akan maju sedangkan masyarakatnya masih terkungkung dengan budaya yang irasional.

gambar dari: news.id.msn.com/local/okezone/article.aspx?cp-documentid=2473993
Andi Dwi Handoko
Andi Dwi Handoko Pendidik di SMP Negeri 2 Jumantono. Pernah mengajar di SD Ta'mirul Islam Surakarta dan menjadi editor bahasa di sebuah surat kabar di Solo. Suka mengolah kata-kata di DapurImajinasi dan kadang juga di media massa. Pernah juga mencicipi sebagai pelatih Teater Anak dan Pimred Majalah Sekolah. Suka juga bermusik. Hubungi surel adhandoko88@gmail.com, Instagram adhandoko88, atau facebook.com/andi.d.handoko

Posting Komentar untuk "Dalam kungkungan Irasionalitas"