Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Tolak Ukur atau Tolok Ukur



Oleh : Andi Dwi Handoko

Penggunaan bahasa yang baik dan benar tidak hanya didasarkan pada lancarnya komunikasi, tetapi juga harus mengacu pada aturan kebahasaan. Bisa jadi kata yang diucapkan seseorang dan dimengerti lawan bicara, sebenarnya menyalahi aturan kebahasaan. Sering ditemukan penggunaan “tolak ukur” dan “tolok ukur”.

Penggunaan tiap contoh itu bisa diperhatikan dalam kalimat-kalimat berikut: 1) Hasil penelitian ini dapat dijadikan tolak ukur sejauh mana tingkat pemahaman siswa dalam menerima materi pembelajaran. 2) Kandungan mineral air pegunungan itu dapat dijadikan tolok ukur kualitas air sehat yang dapat dikonsumsi masyarakat. Jika dicermati, kedua contoh kalimat itu dapat dipahami maknanya. Namun, manakah sebenarnya yang tepat?

Jika dianalisis, kata “tolak” dalam kamus memiliki arti “sorong” atau “dorong”. Berarti kalau digabung dengan kata “ukur” akan menghasilkan makna yang tidak sesuai dengan makna yang disampaikan dalam contoh kalimat di atas. Berbeda dengan penggunaan bentuk “tolok ukur”. Kata “tolok” dalam kamus berarti “banding” atau “imbangan”. Jadi, kata “tolok” digabungkan dengan kata “ukur” maka dapat memiliki makna “sesuatu yang dipakai sebagai dasar membandingkan, mengukur, atau menilai”. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bentuk yang tepat dan benar adalah “tolok ukur”.

Dimuat Solopos, Kamis 24 Maret 2011
Andi Dwi Handoko
Andi Dwi Handoko Pendidik di SMP Negeri 2 Jumantono. Pernah mengajar di SD Ta'mirul Islam Surakarta dan menjadi editor bahasa di sebuah surat kabar di Solo. Suka mengolah kata-kata di DapurImajinasi dan kadang juga di media massa. Pernah juga mencicipi sebagai pelatih Teater Anak dan Pimred Majalah Sekolah. Suka juga bermusik. Hubungi surel adhandoko88@gmail.com, Instagram adhandoko88, atau facebook.com/andi.d.handoko

6 komentar untuk "Tolak Ukur atau Tolok Ukur"

  1. nice... i need this inform, thx

    BalasHapus
  2. makasih ya. cari2 ternyata disini dapet :))

    BalasHapus
  3. thanks infonya.... kata yang sering di pakai tapi tanpa di sadari tidak tepat.

    BalasHapus
  4. Terimakasih, kirain selama ini keduanya sama, kenyataanya sungguh mencengangkan... :D

    BalasHapus
  5. Terima kasih untuk semuanya yang sudah berkunjung dan berkomentar di blog ini.

    BalasHapus