Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Seminar Internasional Dies Natalis XXXIII Universitas Sebelas Maret Surakarta


Memajukan Mutu Bahasa, Sastra, Budaya dan Pengajarannya

Seiring derasnya arus globalisasi, masyarakat cenderung kurang menghargai bahasa dan budaya yang di miliki sendiri. Masyarakat begitu mudah menaruh perhatian kepada bahasa dan budaya asing. Bahkan sebagian masyarakat, khususnya generasi muda kurang tertarik terhadap pengembangan bahasa dan budaya milik bangsa sendiri serta lebih tertarik pada budaya asing. Praktis, hal ini membuat semacam kegelisahan bagi bangsa yang kaya akan ragam bahasa dan budaya ini. Oleh karena itu, tengah bulan Maret lalu, Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana Universitas Sebelas Maret menyelenggarakan sebuah seminar internasional dengan tema “Mewujudkan Mutu Bahasa, Sastra, Budaya dan Pengajarannya Untuk Memajukan Martabat Dan Kerja Sama Antarbangsa Serumpun”. Kegiatan ini juga dilaksanakan dalam rangka memeringati Dies Natalis UNS ke-33.
Seminar yang dilaksanakan di Auditorium UNS tersebut menghadirkan tiga pembicara yakni Guru Besar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS Prof. Dr. Herman J. Waluyo, M.Pd., Irwan Abdullah dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta dan Rahim bin Aman, PhD dari Universitas Kebangsaan Malaysia. Prof. Dr. Herman J. Waluyo dengan makalah berjudul “Pendidikan dan Kerjasama Bangsa Serumpun” menyampaikan dan mengharap bahwa kerjasama bidang pendidikan bahasa sastra dan budaya, antara Indonesia dan Malaysia adalah sutau keniscayaan yang harus ditempuh dengan tujuan memajukan budaya dan martabat bangsa Indonesia. Makalah dengan judul “Pendidikan Antropologi: Kearifan lokal dan Kebajikan Berwawasan Budaya” juga disampaikan Irwan Abdullah dalam seminar itu. Ia mengemukakan bahwa antropologi dapat menjadi salah satu solusi dalam menanggulangi masalah-masalah yang berkaitan dengan sosial dan budaya. Rahim bin Amman, PhD. dari Malaysia pun membahas makalah yang berjudul “Pelestarian Budaya melalui Pengkajian serta Pengajaran bahasa dan Sastera di Malaysia”. Dalam makalah tersebut ia menyampaikan bahwa pengkajian (penelitian-red) terhadap masalah sastra, bahasa dan budaya dapat menjadi sebuah rujukan untuk memajukan dan mengembangkan sastra, bahasa dan budaya.
Ketua panitia seminar internasional, Dr. Sarwiji Suwandi, M. Pd. mengungkapkan bahwa bahwa antara Indonesia dan Malaysia memiliki kesamaan dalam bahasa dan budaya. Ada keserumpunan. Oleh karena itu, melalui kegiatan seminar inilah ia berusaha untuk mempertemukan pakar-pakar bahasa sastra dan budaya dari dua negara itu untuk bisa mendiskusikan berbagai persolalan bangsa dan diharapkan nanti ada formulasi pemikiran-pemikiran dan gagasan-gagasan yang bermuara pada bahasa dan budaya di dua negara tersebut.
Peserta dalam seminar itu mencapai 1600 orang lebih. Bahkan beberapa kali ada peserta baru yang ingin mendaftar untuk mengikuti acara tersebut, namun panitia menolaknya karena target peserta sudah melebihi batas. Peserta seminar adalah guru, dosen, widya iswara dan peminat bahasa, sastra, dan budaya lainnya. Guru yang datang dalam seminar itu adalah guru sekolah dasar hingga menengah dari beebrapa daerah seperti Surakarta, Karanganyar, Sragen, Boyolali, Klaten, Wonogiri, Purworejo, Kebumen, Ngawi, Madiun dan beberapa wilayah lainnya. Dosen dari beberapa wilayah di Indonesia pun turut hadir dalam acara tersebut seperti dosen dari Universitas Negeri Surabaya dan Universitas Negeri Jakarta.
Ngatinah S.Pd, salah satu peserta seminar dari SD Balong 1 Jenawi, Karanganyar mengatakan bahwa ia senang mengikuti acara seminar ini karena banyak wawasan yang diperoleh. Ia juga menegaskan bahwa ia datang ke seminar tersebut bukan karena mengejar sertifikat . “Apalah artinya sertifikat kalau tidak bisa kita amalkan” ujarnya kepada Didik. Hal serupa juga disampaikan peserta seminar lainnya Tika Kurniawati, S.Pd dari SMA Negeri I Purworejo. Ia menyatakan bahwa ia datang ke acara seminar tersebut atas inisiatif sendiri dan bukan hanya untuk mengejar sertifikat. (Andi/Irna)
Andi Dwi Handoko
Andi Dwi Handoko Pendidik di SMP Negeri 2 Jumantono. Pernah mengajar di SD Ta'mirul Islam Surakarta dan menjadi editor bahasa di sebuah surat kabar di Solo. Suka mengolah kata-kata di DapurImajinasi dan kadang juga di media massa. Pernah juga mencicipi sebagai pelatih Teater Anak dan Pimred Majalah Sekolah. Suka juga bermusik. Hubungi surel adhandoko88@gmail.com, Instagram adhandoko88, atau facebook.com/andi.d.handoko

Posting Komentar untuk "Seminar Internasional Dies Natalis XXXIII Universitas Sebelas Maret Surakarta"