Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Drama Komedi Anak Sekolah “Telat”


Drama komedi anak sekolah yang berjudul telat ini adalah drama singkat yang diperankan oleh tiga siswa. Mereka berperan sebagai seorang guru dan dua orang siswa. Suatu ketika, ada dua siswa yang datang terlambat. Mereka bingung mau alasan apa kepada gurunya karena sudah terlalu sering terlambat. Dua siswa ini pun merancang alasan yang tepat untuk menghadapi pertanyaan gurunya. Di sisi lain, guru yang sudah datang di kelas tampak bingung juga karena belum ada satu pun siswa yang masuk ke kelas, padahal bel masuk sudah lama dibunyikan. Guru pun menemukan surat izin dari siswa-siswanya yang tidak masuk. Surat izin tersebut ternyata memuat alasan dari siswa-siswanya yang cukup tidak masuk akal. Setelah itu, datanglah dua siswa yang terlambat tadi. Konflik pun terjadi. Adegan-adegan lucu pun muncul di drama komedi ini. Lebih lengkapnya, naskahnya bisa dibaca di bawahnya.

Drama Komedi “TELAT”

BABAK I Drama Komedi “Telat”
 
Mourinho    : “Guar, Guardiola gimana nih? Kayakya kita terlambat lagi”
Guardiola    : “Kamu sih, Mourinho, tadi nongkrong di WC-nya kelamaan.”
Mourinho    : “Gimana nih, kalau ditanya alasannya terlambat?”
Guardiola    : “Kita jawab saja ban sepeda kita bocor.”
Mourinho    : “Bocor? Bocor gimana? kita kan naik helikopter, masak bannya bocor”
Guardiola    : “Oh, iya..iya..!”
Mourinho    : “Gimana kalau kamu bilang ibumu sakit, terus kamu harus bantu ibu?”
Guardiola    : “Aku nggak berani. Itu sama saja mendoakan. Bandel-bandel gini aku sayang sama Ibu.”
Mourinho    : “Cuma alasan gitu doang aja takut.”
Guardiola    : “Kamu berani nggak?”
Mourinho    : “Aku bukannya takut, tapi nggak berani.”
Guardiola    : “Sama aja.”
Mourinho    : “Beda kali. Nggak berani bukan berarti nggak takut.”
Guardiola    : “Malah jadi bahas yang nggak penting gini. Coba pikir lagi kira-kira apa alasannya.”


BABAK II Drama Komedi “Telat”


“Halo ... Halo ..Ladies and gentle man... Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh... Saya ini seorang guru, guru yang is the best.. guru idola para kaum siswa.. lihat saja saya, sudah ganteng, pinter, pengasih, penyayang, dan suka menabung. Saya juga kaya lho... berangkat sekolah saja, saya naik PAJERO SEPORET... kadang-kadang pakai PERARI atau LAMBORSINI. 

Tapi ngomong-ngomong, sudah ditunggu dari tadi, murid-murid kok belum ada yang datang ya, padahal ini sudah pukul 9 lebih.
Hah... kayaknya ada surat ni...
Oh, surat izin....
Oh, ini SYAHRINI tidak masuk, izinnya ta’ziah karena kucing tetangganya mati... Aduuh..
Lha, ini izinnya Boy Wirawan, tidak masuk karena sedang syuting Anak Jalan-Jalan..
Ini Ahmad Dhani, tidak masuk karena sakit komplikasi, hah... komplikasi: panu, kadas, kurap? wah..wah.. jan.. tenan...
Lha ini, si Ayu Ting-Ting izin tidak masuk karena alergi kebanyakan makan tongseng gajah.. ada ada saja...
Siapa lagi ini? Jhon Koplo. Tidak masuk lagi, karena mau bertemu malaikat Izroil.. Wah bahaya ini....

Beberapa saat kemudian terdengar suara ketukan pintu.

Guru        : Masuk.
Mourinho dan Guardiola masuk ke ruang kelas dengan kepala menunduk.

Guru             : “Kenapa kalian berdua terlambat lagi?”

Mourinho    : “Maaf Pak, tadi bangun kesiangan, soalnya pas tidur, saya mimpi diajak ayah jalan-jalan ke Itali, di sana saya bertemu Valentino Rossi, saya diajak balapan MotoGP. Karena keasyikan, ya, lupa bangun, Pak!”

Guru            :  “Kalau Kamu, Guardiola, apa alasanmu telat?”

Guardiola    : “He he, Pak, sama Pak, bangun kesiangan!”

Guru            : “Kenapa kesiangan.”

Guardiola    : “Soalnya pas tidur, aku bertemu Mourinho Pak, terus aku juga diajak jalan-jalan ke Itali juga, ya jadi sama, lupa bangunnya.”

Guru           : “Kalian itu kalo ngarang cerita pinter banget kayak para koruptor. Ayo yang jujur apa alasannya!”

Mourinho    :  “Itu, Pak. Tadi saya… (dengan gugup). Tadi nganter adik saya yang masih TK.”

Guru            : “Aku tidak percaya. Gerak-gerikmu menunjukkan kalau kamu itu bohong.”

Mourinho    : “Dari mana Bapak tahu?”

Guru            : “Tadi aku lihat adik kamu berangkat sendiri, tidak sama kamu.”

Mourinho    : “Salah lihat kali, Pak.”

Guru            : “Tidak, itu memang adik kamu.”

Mourinho    : “Berarti Pak Guru juga bohong. Lha wong saya nggak punya adik weee!”

Guru         : “Kamu mencoba mempermainkan saya ya? Sekarang kamu berdiri di depan kelas sampai jam pelajaran saya usai. Guardiola, apa alasan kamu telat?

Guardiola    : “Saya ingat pepatah bijak, Pak.”

Guru            : “Maksud kamu kalau kamu terlambat masuk kelas itu perbuatan bijak?”

Guardiola    : Bukan begitu, Pak. Saya cuma ingat pepatah “tidak ada kata terlambat untuk menuntut ilmu”. Saya datang ke sekolah kan untuk menuntut ilmu, jadi nggak apa-apa dong kalau saya terlambat.”

Guru        : “Maksud pepatah itu bukan begitu. Kamu salah pengertian. Aku sudah bosan lihat kamu datang telat. Memangnya kamu tidak bisa cari solusi biar kamu datang lebih cepat?”

Guardiola    : “Gimana kalau bel masuk dibunyikan setelah kami datang, biar nggak telat?”

Guru        : “Memangnya sekolah ini sekolah Bapakmu? Sekarang kamu berdiri di depan kelas selama jam pelajaran saya. Mourinho, kamu boleh duduk.”

Mourinho    : “Terima kasih, Pak.”

Guru            : “Tapi nanti, kalau jam pelajaran saya selesai.”

Mourinho    : “Tapi, Pak, jam pelajaran mau apa, kan yang masuk cuma kita berdua.”

Guru            : “Oh, iya, ya....! Kalau begitu, kita mulai pelajarannya, mengisi formulir!”

Guardiola    : “Siap Pak, Siaaaaaaaaaaaaaaaaap grak... kami siap menerima tugas!”

Guru          : ‘Ini silakan isi formulir sesuai data diri kalian. Kalau ada yang belum jelas, tanya Pak Guru! Ini Pak Guru mau mbaca RPP dulu!”

Mourinho    : “Si..si..ap Pakkk! “Nama... Oh, namaku Hose Mourinho...  “Tanggal lahir? Pak tanggal lahir ditulis, Pak?”

Guru            : “Iya, ditulis, write it!”

Mourinho    : “Alamat juga ditulis, Pak?”

Guru            : “He eh, ditulis!” (mulai emosi)

Mourinho    : “Eeee Agama juga ditulis Pak?”

Guru            : “Iya, ditulis, kamu itu tanya terus..!” (emosi naik lagi)

Mourinho    : “Kelas juga ditulis ya Pak?”

Guru            : “Iyoooo... ditulis!” (mbentak)

Mourinho     : “Terus ini, Pak, nomor absen juga ditulis!”

Guru             : “Iya, ditulis, ditulis, dituliiiiss...!”

Mourinho    : “Iya..ya ya... ya ya ya..... aku tahu!”

Guru            : “Hehhhh...!”

Mourinho    : “Anu pak, tanya lagi, jenis kelamin juga ditulis, Pak?”

Guru        : “Ora...ora ditulis, digambar, bocah kok gur takok wae, marai emosi ae! Wis...wis ... sekolahe bubar... mulih kana, bubar-bubar... murid 2 wae marai sirah stresss..... bubar.........................!” 



Demikianlah drama komedi “Telat” yang bisa digunakan untuk praktik drama di kelas. Semoga bermanfaat!
Andi Dwi Handoko
Andi Dwi Handoko Pendidik di SMP Negeri 2 Jumantono. Pernah mengajar di SD Ta'mirul Islam Surakarta dan menjadi editor bahasa di sebuah surat kabar di Solo. Suka mengolah kata-kata di DapurImajinasi dan kadang juga di media massa. Pernah juga mencicipi sebagai pelatih Teater Anak dan Pimred Majalah Sekolah. Suka juga bermusik. Hubungi surel adhandoko88@gmail.com, Instagram adhandoko88, atau facebook.com/andi.d.handoko

1 komentar untuk "Drama Komedi Anak Sekolah “Telat”"