Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Mudik, Jangan Bawa Saudara ke Kota


Mudik adalah sebuah rutinitas tahunan yang sudah mentradisi di Indonesia. Persebaran ekonomi yang timpang antara desa dan kota merupakan salah satu penyebab tradisi mudik. Mereka yang dari desa berbondong-bondong ke kota untuk bekerja. Pada saat Lebaran mereka pulang ke daerah masing-masing untuk bertemu dengan sanak keluarga.

Setiap habis Lebaran, hampir dipastikan jumlah penduduk kota-kota besar khususnya Jakarta akan meningkat. Hal ini dikarenakan orang-orang yang mudik ke desa sering kali membawa sanak saudaranya ke kota untuk bekerja. Urbanisasi pun berjalan, dan kota adalah yang terkena dampaknya karena semakin padat. Iming-iming dan cerita bahwa ada banyak lowongan kerja di kota adalah bujuk rayu untuk orang-orang desa yang mendambakan pekerjaan layak di kota. Padahal jika tak mempunyai kualifikasi keahlian yang berkualitas, bisa jadi mencari kerja di kota sama juga susahnya dengan di desa.

Untuk mencegah kepadatan penduduk di perkotaan. Alangkah bijaknya jika pemudik tidak mengajak sanak saudaranya untuk bekerja di kota. Biarkan mereka sebagai putra-putri daerah bekerja dan berkarya di daerahnya masing-masing agar pemerataan ekonomi antara kota dan desa tidak terlalu timpang.

Andi Dwi Handoko
gambar dari: http://cisthouse.com/tips-mudik-aman/
Andi Dwi Handoko
Andi Dwi Handoko Pendidik di SMP Negeri 2 Jumantono. Pernah mengajar di SD Ta'mirul Islam Surakarta dan menjadi editor bahasa di sebuah surat kabar di Solo. Suka mengolah kata-kata di DapurImajinasi dan kadang juga di media massa. Pernah juga mencicipi sebagai pelatih Teater Anak dan Pimred Majalah Sekolah. Suka juga bermusik. Hubungi surel adhandoko88@gmail.com, Instagram adhandoko88, atau facebook.com/andi.d.handoko

1 komentar untuk "Mudik, Jangan Bawa Saudara ke Kota"