Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

75 Peribahasa yang Sering Muncul dalam Soal Ujian


Kali ini DapurImajinasi memposting tentang 75 Peribahasa yang Sering Muncul dalam Soal Ujian. Peribahasa adalah salah satu materi yang sering diajarkan di berbagai tingkat sekolah, mulai dari SD, SMP, hingga SMA. Di postingan ini terdapat 75 peribahasa yang sering muncul dalam soal ujian dan disertai artinya. Siswa dapat mempelajari, menghafalkan, dan memahami peribahasa-peribahasa yang telah sajikan. Semakin banyak memiliki pembendaharaan peribahasa, seorang siswa pasti akan lebih siap dalam menghadapi soal tentang peribahasa. Untuk menguji kemampuan tentang peribahasa, silakan mencoba mengerjakan Soal Online Menentukan Peribahasa Sesuai Ilustrasi Cerita.

Kalian juga bisa tonton ringkasan 10 peribahasa yang sering muncul dalam ujian sekolah.


Berikut 75 Peribahasa yang Sering Muncul dalam Soal Ujian Beserta Artinya.

1. ada asap ada api : semua akibat pasti ada sebabnya

2. ada gula ada semut : tempat yang banyak mendatangkan rezeki akan didatangi banyak orang

3. ada udang di balik batu : ada maksud tertentu

4. air beriak tanda tak dalam : orang yang banyak bicara, tetapi kurang pengetahuan

5. air cucuran atap jatuhnya ke perlimbahan juga : sifat orang tua menurun kepada anaknya

6. air jernih ikannya jinak : negeri yang aman dan makmur, rakyatnya tenang dan bahagia

7. air susu dibalas dengan air tuba: kebaikan dibalas dengan kejahatan

8. air tenang jangan disangka tidak ada buayanya : orang yang pendiam/biasa jangan diremehkan

9. air tenang menghanyutkan: orang yang pendiam/biasa, tetapi mempunyai kemampuan yang lebih

10. anak ayam kehilangan induknya: kacau karena ditinggal pemimpin

11. bagai abu di atas tanggul: dalam keadaan yang labil, mudah jatuh

12. bagai air dengan minyak: dua orang yang tidak bisa bersatu/ beda pendapat

13. bagai air di atas daun talas: tidak teguh pendirian

14. bagai pungguh merindukan bulan: harapan yang sulit diwujudkan

15. bagai anjing dengan kucing: sering bertengkar

16. bagai burung dalam sangkar: terkekang

17. bagai cincin dengan permata: sangat serasi/cocok

18. bagai katak dalam tempurung: orang yang sedikit wawasannya

19. bagai kerbau dicocok hidungnya: orang yang sangat penurut

20. bagai langit dan bumi: banyak perbedaan

21. bagai mendapat durian runtuh: mendapat rezeki yang tidak disangka-sangka

22. bagai mentimun dengan durian: orang lemah melawan orang yang kuat

23. bagai pinang dibelah dua: mirip sekali

24. bagai telur di ujung tanduk: dalam keadaan bahaya

25. bagai tikus mati di lumbung padi: orang yang susah di tempat yang penuh kebahagiaan

26. berat sama dijunjung, ringan sama dijinjing: susah senang dilakukan bersama-sama

27. bergantung di akar yang lapuk: bergantung kepada orang yang lemah

28. berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi: jangan setengah-setengah dalam menuntut ilmu

29. biarkan anjing menggonggong kafilah tetap berlalu: maju terus tanpa mempedulikan cibiran orang lain

30. buah jatuh tak jauh dari pohonnya: sifat anak menurun dari orang tuanya

31. buruk muka cermin dibelah: bersalah, tetapi justru menyalahkan orang lain

32. cacing hendak menjadi ular naga: orang kecil yang ingin menjadi orang besar

33. cacing menelan ular naga: orang kecil mengalahkan orang besar

34. cacing menjadi ular naga: orang kecil yang sudah menjadi orang besar

35. cepat kaki ringan tangan: cekatan dalam bekerja/suka membantu

36. datang tampak muka, pulang tampak punggung: sopan/datang mengucapkan permisi, pulang berpamitan

37. di atas langit masih ada langit: ada yang lebih pandai dari orang yang sudah pandai

38. di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung: di mana pun berada, seseorang harus menaati aturan di tempat itu

39. diberi hati malah minta jantung: diberi kebaikan, justru meminta kebaikan yang lebih

40. duduk sama rendah berdiri sama tinggi: sama derajatnya

41. esa hilang dua terbilang: berusaha terus hingga cita-cita tercapai

42. gajah mati karena gadingnya: orang yang kalah karena kelebihanya

43. gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang: orang yang sudah meninggal akan dikenang jasa-jasanya

44. habis manis sepah dibuang: setelah dimanfaatkan, kemudian dibuang/tidak diperhatikan

45. hujan batu di negeri sendiri lebih baik daripada hujan emas di negeri orang: lebih baik tinggal di rumah/negeri sendiri daripada hidup di rumah/negeri orang lain

46. kacang lupa kulitnya: orang yang lupa asal-usulnya

47. kalah jadi abu menang jadi arang: kalah menang sama-sama rugi

48. karena nila setitik rusak susu sebelanga: karena hal yang sepele, rusaklah sesuatu yang berharga

49. duri dalam daging: sesuatu yang sangat menyakitkan

50. kuman di seberang laut tampak, gajah di pelupuk mata tak tampak: kesalahan orang lain mudah diketahui, tetapi kesalahan sendiri tidak disadari

51. lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya: lain tempat, lain aturan

52. lempar batu sembunyi tangan: tidak mau mengakui kesalahan

53. makan buah simalakama: ddihadapkan pada dua pilihan yang sulit

54. maksud hati memeluk gunung apa daya tangan tak sampai: keinginan yang sulit untuk digapai

55. memancing di air yang keruh: memanfaatkan situasi yang kacau

56. mencari jarum dalam tumpukan jerami: pekerjaan yang sangat sulit

57. nasi sudah menjadi bubur: sudah telanjur

58. pagar makan tanaman: orang yang seharusnya memelihara, justru malah merusak

59. pandai berminyak air: pandai berkata-kata untuk suatu tujuan

60. sambal berdiang nasi pun masak: mengerjakan banyak pekerjaan dalam satu waktu

61. sambil menyelam minum air: mengerjakan banyak pekerjaan dalam satu waktu

62. satu kerbau berkubang semua kena lumpurnya: satu yang salah, yang lainnya kena akibatnya

63. sedia payung sebelum hujan: merencanakan solusi sebelum masalah datang

64. sehari selembar benar, setahun selembar kain: usaha/kesabaran akan mendatangkan hasil

65. sekali mendayung, dua sampai tiga pulau terlampaui: mengerjakan banyak pekerjaan dalam satu waktu

66. sepandai-pandai tupai melompat sesekali pasti jatuh juga: sepandai-pandainya orang pasti pernah melakukan kesalahan

67. seperti padi, semakin tua semakin merunduk: orang yang semakin pandai akan semakin rendah hati

68. serigala berbulu domba: orang yang jahat, tetapi berpura-pura baik

69. seperti rusa masuk kampung: terheran-heran

70. tak ada gading yang tak retak: tidak ada manusia yang sempurna

71. tak ada rotan akar pun jadi: ada alternatif lain

72. udang tidak tahu bongkoknya: orang yang tidak tahu kekurangannya sendiri

73. sudah jatuh tertimpa tangga: orang yang tertimpa musibah bertubi-tubi

74. tajam pisau karena diasah: orang yang pandai/ahli karena banyak belajar/latihan

75. tuba habis, ikan tak dapat: pekerjaan yang sia-sia


Andi Dwi Handoko
Andi Dwi Handoko Pendidik di SMP Negeri 2 Jumantono. Pernah mengajar di SD Ta'mirul Islam Surakarta dan menjadi editor bahasa di sebuah surat kabar di Solo. Suka mengolah kata-kata di DapurImajinasi dan kadang juga di media massa. Pernah juga mencicipi sebagai pelatih Teater Anak dan Pimred Majalah Sekolah. Suka juga bermusik. Hubungi surel adhandoko88@gmail.com, Instagram adhandoko88, atau facebook.com/andi.d.handoko

2 komentar untuk "75 Peribahasa yang Sering Muncul dalam Soal Ujian"