Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Penggunaan Bahasa pada Teks Deskripsi SMP Kelas 7


Kali ini dapurImajinasi akan menjelaskan materi Penggunaan Bahasa pada Teks Deskripsi SMP Kelas 7. Sudah kita pahami bahwa teks deskripsi adalah teks yang menggambarkan suatu objek dengan bahasa yang jelas dan rinci. Penggunaan bahasa pada teks deskripsi bisa dianalisis dari berbagai sudut pandang. Berikut penjelasan mengenai penggunaan bahasa pada teks deskripsi yang merupakan materi Bahasa Indonesia di kelas 7 SMP.

Penjelasan mengenai penggunaan bahasa pada teks deskripsi dalam postingan ini bisa ditonton di video berikut. 

1. Penggunaan Kalimat Perincian untuk Mengonkretkan Objek

Penggunaan bahasa pada teks deskripsi salah satunya adalah penggunaan kalimat perincian untuk mengonkretkan. Kalimat perincian digunakan untuk mengonkretkan objek yang dideskripsikan. Kalimat perincian sama halnya dengan kalimat penjelasan. Fungsinya untuk merinci atau menjelaskan objek yang dideskripsikan.

Contoh:

a.       Ayahku seorang yang humoris.

Kalimat perincian:    - Beliau suka menceritakan pengalamannya yang lucu.

    - Beliau sering membuat orang tertawa karena ceritanya.

    - Beliau jarang marah dan lebih sering bercanda.

b.       Ibuku adalah orang yang sangat baik.

Kalimat perincian:  - Beliau selalu berusahan menolong setiap orang yang membutuhkan.

                                                  - Beliau ramah kepada siapa saja.

                                                  - Beliau selalu bersikap jujur dan rendah hati.

2. Penggunaan Kalimat yang Menggunakan Citraan Pancaindra

Penggunaan bahasa pada teks deskripsi selanjutnya adalah penggunaan kalimat yang menggunakan citraan pancaindra. Teks deskrispi menggunakan kalimat-kalimat yang menggunakan citraan pancaindra. Hal ini bertujuan agar pembaca bisa seolah-olah bisa melihat, mendengar, atau merasakan secara langsung objek yang dideskripsikan dalam teks. Berikut contoh kalimat yang menggunakan citraan pancaindra dalam teks deskripsi.

a.       Laut biru membentang luas. (Citraan Penglihatan)

b.       Debur ombak terdengar berirama. (Citraan Pendengaran)

c.       Kuah santannya sangat gurih. (Citraan Pencecapan)

d.       Pasir putih lembut menempel di jemari. (Citraan Perabaan)

e.       Bau sampah cukup menusuk hidung. (Citraan Penciuman)

3. Penggunaan Kata Dasar dan Berimbuhan

Penggunaan bahasa pada teks deskripsi selanjutnya adalah penggunaan kata dasar dan berimbuhan. Berikut contoh kata dasar dan kata yang sudah mendapatkan imbuhan.

Kata Dasar

Imbuhan

Kata Berimbuhan

Pandang

MeN-

Memandang

Kejar

MeN-

Mengejar

Tutup

MeN-

Menutup


Kata dasar yang berawalan huruf K, T, S, dan P akan luluh/hilang jika diawali dengan imbuhan MeN- seperti contoh di atas. Namun, hal itu tidak berlaku bagi kata kluster. Kata kluster adalah kata yang berawalan huruf konsonan disusul huruf konsonan lagi. Contoh kata kluster adalah kritik, produksi, syarat, khusus, dan lain-lain. Kata-kata tersebut jika mendapat imbuhan MeN-, huruf awalnya tidak luluh. Contoh:

  • kritik -> mengkritik
  • produksi -> memproduksi
  • syarat -> mensyaratkan

4. Penggunaan Sinonim

Penggunaan bahasa pada teks deskripsi selanjutnya adalah sinonim. Sinonim adalah persamaan kata. Penjelasan mengenai sinonim dapat dibaca di artikel berikut Memahami Sinonim dan Antonim

Contoh sinonim:

Indah    : elok, permai, menawan

Takjub  : kagum, terpukau

Luas      : lapang

5. Penggunaan Kata Depan

Penggunaan bahasa pada teks deskripsi selanjutnya adalah kata depan. Contoh kata depan:

a.    di       -> menyatakan tempat

b.    dari   -> menyatakan asal

c.     ke      -> menyatakan tujuan tempat

d.    pada -> menyatakan keterangan waktu

Contoh kata depan dalam kalimat.

a.     Drama tari Ramayana dipentaskan di area Candi Prambanan pada malam hari.

b.    Siswa sedang berwisata ke Bali

c.     Pintu akan ditutup pada pukul 16.30.

d.    Bika ambon adalah makanan khas dari daerah Medan.

6. Penggunaan Kata Umum dan Kata Khusus

Penggunaan bahasa pada teks deskripsi selanjutnya adalah kata umum dan kata khusus. Kata umum juga disebut hipernim. Kata umum adalah kata yang bersifat umum dan dapat dirinci menjadi kata-kata khusus. Sementara itu, kata khusus atau yang biasa disebut hiponim adalah kata hasil rincian dari kata umum. Berikut contoh kata umum dan kata khusus.

Kata umum: warna

Kata khusus: hitam, merah, hijau, ungu, biru, cokelat

Kata umum: kendaraan

Kata khusus: bus, mobil, truk, motor, becak

7. Penulisan Imbuhan di- dan kata depan di

Penggunaan bahasa pada teks deskripsi selanjutnya adalah penulisna imbuhan di- dan kata depan di. Penulisan imbuhan di- harus dirangkai dengan kata yang diimbuhi. Sementara itu, penulisan kata depan di harus dipisah dengan kata setelahnya.

Rumus penulisan imbuhan di- adalah di- + kata kerja -> penulisan dirangkai

Contoh: dilihat, diraba, diterawang, dikunjungi, diingat, dan lain-lain.

Rumus penulisan kata depan di adalah di + kata benda/tempat -> penulisan dipisah

Contoh: di sekolah, di rumah, di dapur, di pantai, di gunung, dan lain-lain.

Contoh penulisan imbuhan di- dan kata depan di.

a.       Hamparan sawah sangat indah dipandang. (Imbuhan di- pada kata dipandang).

b.       Aku duduk di pematang sawah. (Kata depan di pada frasa di pematang).

8. Penggunaan majas

Penggunaan bahasa pada teks deskripsi selanjutnya adalah majas. Majas yang dibahas di sini adalah majas perbandingan. Banyak majas perbandingan yang digunakan dalam menyusun teks deskripsi. Berikut penjelasan dan contoh jenis-jenis majas perbandingan.

a.       Majas Personifikasi

Majas personifikasi adalah majas yang membandingan benda/bukan manusia seolah-olah beraktivitas seperti manusia.

Contoh:

-          Burung bernyanyi menghibur hati.

-          Daun kelapa melambai-lambai menyambut para wisatawan.

-          Hujan memaksaku untuk tetap diam di dalam rumah.

b.       Majas simile/ asosiasi

Majas simile atau asosiasi adalah majas yang membandingkan dua hal dengan kata-kata perbandingan: seperti, ibarat, seolah-olah, dll.

Contoh:

-          Hatinya baik seperti malaikat.

-          Tekadnya keras seperti baja.

-          Kesabarannya semakin lama semakin tipis ibarat karang yang diempas ombak setiap hari.

c.       Majas Metafora

Majas metafora adalah majas yang membandingkan dua hal yang mirip secara singkat dengan kata kiasan.

Contoh:

-          Raja siang sudah tenggelam di ufuk barat. (Raja siang: matahari)

-          Malioboro adalah gudangnya buah tangan. (Buah tangan: oleh-oleh)

-          Buah lay adalah buah yang sedang naik daun. (Naik daun: terkenal)

9. Penggunaan Tanda Baca dan Huruf Kapital

Penggunaan tanda baca titik untuk mengakhiri kalimat.

Tanda koma untuk memerinci.

Contoh

- Para pedagang menjual makanan, minuman, dan suvenir. (benar)

   Para pedagang menjual makanan, minuman dan suvenir. (salah/kurang koma)

- Aku beralamat di Ngunut, Jumantono, Karanganyar. (benar)

  Aku beralamat di Ngunut, Jumantono, Karanganyar (salah/kurang titik)

Penggunaan Huruf Kapital

Fungsi huruf kapital dapat dipahami dengan membaca artikel berikut. Inilah beberapa fungsi penggunaan huruf kapital.

-          Huruf pertama kata di awal kalimat dan nama orang

Contoh: Ayahku bernama Budi.

-          Nama Geografi

Contoh:  Pulau Jawa dan Bali dipisahkan oleh Selat Bali.

-          Nama suku, bahasa, dan bangsa.

-          Contoh: Orang bangsa Eropa itu sedang meneliti kebiasaan penggunaan bahasa Sunda oleh masyarakat suku Badui. 

Andi Dwi Handoko
Andi Dwi Handoko Pendidik di SMP Negeri 2 Jumantono. Pernah mengajar di SD Ta'mirul Islam Surakarta dan menjadi editor bahasa di sebuah surat kabar di Solo. Suka mengolah kata-kata di DapurImajinasi dan kadang juga di media massa. Pernah juga mencicipi sebagai pelatih Teater Anak dan Pimred Majalah Sekolah. Suka juga bermusik. Hubungi surel adhandoko88@gmail.com, Instagram adhandoko88, atau facebook.com/andi.d.handoko

Posting Komentar untuk "Penggunaan Bahasa pada Teks Deskripsi SMP Kelas 7"