Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

10 Contoh Paragraf Narasi Singkat

Mari kita belajar 10 contoh paragraf narasi singkat. Apa yang dimaksud paragraf narasi? Pernahkah kalian mendengar kata narator? Apa hubungannya narator dengan narasi? Ya, narator adalah orang yang bercerita. Sementara itu, narasi adalah cerita. Narator biasanya bertugas membawakan cerita saat pertunjukan drama. 

Pengertian Paragraf Narasi

Narasi berarti cerita. Jadi, pengertian paragraf narasi adalah paragraf yang berbentuk cerita. Narasi juga bisa diartikan sebagai paragraf yang menceritakan sesuatu. Paragraf narasi biasa digunakan untuk mengembangkan suatu teks berbentuk cerita, misalnya cerpen, novel, dongeng, berita, catatan pengalaman pribadi, dan lain-lain. 

Ciri utama paragraf narasi adalah mengandung tokoh/pelaku dan bersifat kronologis. Ada urutan kejadian dalam sebuah paragraf narasi yang menunjukkan sifat kronologis. 

Nah, postingan kali ini admin akan membagikan 10 contoh paragraf narasi singkat. Contoh paragraf narasi singkat ini bisa dijadikan referensi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Berikut 10 contoh paragraf narasi singkat.

Sebelum melihat contoh paragraf narasi, Sahabat juga bisa melihat contoh paragraf lainnya, misalnya 10 Contoh Paragraf Deduktif, 10 Contoh Paragraf Induktif, 10 Contoh Paragraf Ineratif, dan 10 Contoh Paragraf Deskripsi

10 Contoh Paragraf Narasi Singkat

1. Contoh Paragraf Narasi Singkat yang Pertama

Koko mendengar Kiko berteriak kaget. Koko bingung melihat tingkah saudara kembarnya itu. Ia segera mencari tahu apa penyebabnya. Ternyata ada seekor ulat bulu yang merayap di lengan Kiko. Bukannya menolong, Koko justru menertawakan Kiko. Namun, Kiko bukanlah anak yang penakut dan cengeng. Setelah tahu kalau yang merayap di lengannya adalah ulat bulu, ia pun mencari patahan ranting dan menyingkirkannya dari lengannya. Ulat bulu itu jatuh ke tanah. Koko dan Kiko pun mencari tahu dari mana asal ulat bulu tersebut. Ternyata ulat bulu itu berasal dari pohon mangga tempat mereka berteduh. Ada banyak sekali ulat bulu yang menempel di pohon, ranting, dan dedaunan. Bukannya menghindari ulat bulu, mereka malah bermain-main dengan ulat bulu tersebut.


2. Contoh Paragraf Narasi Singkat yang Kedua

Aizty segera mengambil makanan untuk diberikan kepada Pak Tua. Sembari memberi makanan, Aiz meminta maaf kepada Pak Tua tersebut. Namun, Pak Tua hanya menjawab dengan senyum. Aizty pun mempersilakan Pak Tua untuk memakan makanan yang dia berikan. Setelah makan dan minum, Pak Tua itu pun segera pergi.


3. Contoh Paragraf Narasi Singkat yang Ketiga

Sebenarnya aku ingin mendaki Gunung Merbabu. Namun, aku malah kebujuk rayu untuk mendaki Merapi melalui program pendakian massal. Akan tetapi, karena suatu hal, pendakian itu juga batal. Aku pun mencari alternatif lain. Saya mengajak seorang teman untuk mendaki Gunung Lawu. Dengan modal niat dan nekad, akhirnya kami bersiap untuk mendaki gunung Lawu. Kami mencari teman untuk menambah rombongan. Namun, kami hanya dapat tambahan satu orang. Itu artinya kami akan mendaki Lawu dengan jumlah tiga orang. Padahal menurut mitos, mendaki gunung dengan jumlah ganjil apalagi tiga orang itu pamali. Namun, dengan niatan yang bersih dan tulus, kami bertiga mantap akan mendaki Gunung Lawu.

4. Contoh Paragraf Narasi Singkat yang Keempat

Tiyo dipersilakan masuk rumah oleh Paman Har. Sampai ruang tamu, anak-anak Paman Har sudah menyambut mereka. Semua tampak ceria. Tiyo tampak senang karena ia bertemu dengan teman yang sebaya dengannya, yaitu Risty dan Roby. Risty dan Roby langsung mengajak Tiyo bermain di luar rumah. 


5. Contoh Paragraf Narasi Singkat yang Kelima

Ayahnya mengajak Sabda pergi ke gudang di belakang rumah. Sabda memang jarang masuk ke gudang tersebut. Dulu pernah masuk, tetapi karena ada beberapa tikus yang mengagetkannya, ia pun kapok kalau masuk ke gudang itu. Ayahnya pun membuka gudang tersebut dan tampaklah beberapa barang bekas yang disimpan di gudang itu. Gudang itu pengap dan tampak berdebu. Sabda pun hanya masuk di bagian agak depan dan tidak ikut masuk ke bagian dalam seperti ayahnya.

 

6. Contoh Paragraf Narasi Singkat yang Keenam

Seusai berdoa dan memberi salam hormat kepada Bu Ida, murid-murid kelas tiga pun keluar kelas. Mereka bergegas untuk pulang. Toro pun pulang berjalan kaki. Ia berjalan sambil melamun. Toro masih bingung apa yang dimaksud dengan kue keranjang. Ia berpikir, apakah kue keranjang itu adalah kue yang berbentuk keranjang. Atau, kue yang ditaruh dalam keranjang. Atau barangkali kue yang dijual di dalam keranjang? Ia tidak tahu pasti. Ia baru dengar soal kue keranjang dari Bu Ida tadi. 

 

7. Contoh Paragraf Narasi Singkat yang Ketujuh

Alangkah senang hatiku karena aku bersama keluargaku yang terdiri dari ayah, ibu, dan Kak Arni akan berlibur ke desa tempat nenek kakek tinggal. Aku akan berlibur di desa lebih dari satu minggu. Ini adalah libur menjelang Lebaran. Pihak sekolahku memberi libur satu minggu menjelang dan sesudah Lebaran. Berarti aku akan berpuasa sekitar satu minggu di desa bersama kakek dan nenek. Sesampai di rumah kakek, kami disambut dengan penuh kasih sayang. Sudah lama tidak bertemu membuat kami melepaskan rasa kangen. Peluk cium pipi kanan-kiri menjadi pengobat rindu kami. 


8. Contoh Paragraf Narasi Singkat yang Kedelapan

Di tengah-tengah pelajaran menggambar, kelas dikejutkan dengan masuknya beberapa siswa kelas enam beserta wali kelasnya. Ternyata mereka menggalang dana bantuan untuk para anak korban Merapi dengan masuk ke tiap-tiap kelas. Ketua kelas dari kelas enam yang memimpin penggalangan dana tersebut. Ia mohon izin sejenak mengganggu pelajaran dan meminta teman-teman untuk sekadarnya memberi bantuan untuk para anak korban Merapi. Risty pun bingung. Uangnya hanya cukup membeli gado-gado dan es teh di kantin. Ia tak punya uang lain lagi. Ia merasa bimbang, antara membantu korban Merapi dan mengisi perutnya yang kelaparan. Tapi setelah ia timbang-timbang, akhirnya ia memberikan semua uangnya untuk membantu korban Merapi.


9. Contoh Paragraf Narasi Singkat yang Kesembilan 

Senja sudah menyapa ketika Rahma melangkah pulang. Dengan motor kreditan hasil jerih payahnya, ia menembus hiruk pikuk kendaraan di jalanan. Ia menyempatkan untuk mampir ke warung sekadar membeli lauk-pauk untuk makan malam bersama keluarganya. Sesampai di rumah ia segera masuk ke dalam rumah. Rahma mengucap salam dengan lembut namun tak mendapat tanggapan dari siapa pun. Seperti biasa, ia langsung masuk ke rumah. Rahma menuju ke dapur untuk meletakkan lauk yang telah dibelinya tadi. Dalam langkahnya ke dapur, ia tak sengaja mendengar percakapan orangtuanya di teras samping rumah.


10. Contoh Paragraf Narasi Singkat yang Kesepuluh 

Tiba-tiba saja aku juga teringat kawan-kawan sepermainanku. Dulu, ketika bakda asar, kita berbondong-bondong menuju masjid untuk belajar mengaji. Aku masih ingat Darsih, tetanggaku. Ia yang membuat aku selalu rajin ke masjid untuk belajar baca tulis Alquran. Aku senang diajari olehnya.


Itulah 10 contoh paragraf narasi singkat. Paragraf-paragraf tersebut bisa menjadi referensi contoh paragraf narasi. Sebagai bentuk kreativitas, silakan buat contoh paragraf narasi yang lain jika mendapat tugas membuat contoh paragraf narasi. Terima kasih dan tetap semangat belajar. 


Andi Dwi Handoko
Andi Dwi Handoko Pendidik di SMP Negeri 2 Jumantono. Pernah mengajar di SD Ta'mirul Islam Surakarta dan menjadi editor bahasa di sebuah surat kabar di Solo. Suka mengolah kata-kata di DapurImajinasi dan kadang juga di media massa. Pernah juga mencicipi sebagai pelatih Teater Anak dan Pimred Majalah Sekolah. Suka juga bermusik. Hubungi surel adhandoko88@gmail.com, Instagram adhandoko88, atau facebook.com/andi.d.handoko

Posting Komentar untuk " 10 Contoh Paragraf Narasi Singkat"